Simbol itu secara defacto harus dikuasai, urusan dejure nanti
Yorrys Raweyai pria kelahiran Serui, 28 Januari 1951, yang akrab disapa Bang Yorrys ini memang patuh terhadap keyakinannya. Ia berpendapat bahwa jalur politik adalah jalur demokratis selama dilakukan dengan santun.
Dikenal suka membela kepentingan masyarakat khususnya di Papua, Yorrys Raweyai langsung dipercaya sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua. Kritikannya yang membangun selalu terdengar ketika ada kebijakan yang menurutnya bersebrangan dengan kepentingan masyarakat.
Yorrys yang lebih memilih Partai Golkar untuk karier politik mampu membawanya ke Senayan sebagai Anggota Komisi I yang membawahi bidang Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi periode 2009-2014.
Namun pada Pemilu 2019, Yorrys memilih maju sebagai Anggota DPD RI daerah pemilihan Papua. Yorrys pun berhasil masuk Anggota DPD Periode 2019-2024.
Alasan kenapa ia memilih jalur DPD RI. Pertama kata dia, Indeks pembangunan manusia (IPM) masih rendah.oleh sebab itu, untuk wujudkan perubahan di Papua harus membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Bagaimana pembangunan SDM agar sesuai dengan semangat Bung Karno yang membangun Universitas Cendrawasih pada tahun 1962.
“Sedangkan di bidang kesehatan, kita masih memiliki angka harapan hidup yang rendah karena malaria, dan HIV AIDS,” kata dia.
Saat RDPU bersama BNPB melalui Virtual (sumber spiritsumbar)
Dinamika perkembangan sosial yang sekarang adalah tentang otonomi baru dan Otonomi Khusus (Otsus) yang diberikan ke Papua belum maksimal di nikmati masyarakat.
“Selama 18 tahun OTSUS berjalan, kita harus mengevaluasi apa yang sudah dan belum dirasakan masyarakat Papua dari implementasi OTSUS dalam ketiga aspek secara menyeluruh,” kata Yorrys.
DPD adalah jalan terbaik, kata Yorrys untuk mewujudkan Papua yang lebih baik, karena DPD mampu mengkoordinasikan aspirasi masyarakat dan semua stakeholder di daerah secara komprehensif, kemudian merampungkan regulasi, anggaran, dan pengawasan solusinya di tingkat nasional.
Yorrys berharap, dengan pengalaman dirinya 10 tahun di MPR dan DPR RI serta politik nasional, ia merasa memiliki tanggung jawab moral sebagai putra daerah dan memilih jalur di DPD untuk fokus bersama sama dengan seluruh pemangku kepentingan bersatu demi perubahan Papua.
Pendidikan
Karir
Bersama Ketua MPR RI (sumber istimewa)